Jumat, 21 Mei 2010

jalur sepeda juga idealnya melewati pemukiman

Benahi Sistem Transportasi Publik
Jalur Sepeda Idealnya Juga Lewat Permukiman

BANDUNG, KOMPAS - Rencana pembuatan jalur khusus sepeda di Kota Bandung diharapkan dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak orang. Supaya benar-benar efektif, sistem transportasi massal, seperti angkutan umum, harus dibenahi.
"Angkutan umum tetap menjadi modal utama dalam perbaikan sistem transportasi perkotaan seperti Bandung. Sepeda bakal digemari lebih banyak orang jika angkutan umum sudah tertata dengan baik," kata pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung, Kusbiantoro, Minggu (9/5).
Menurut guru besar planologi itu, warga Bandung masih enggan bersepeda pada hari kerja karena tidak ada ruang di ruas jalan. Mobil dan sepeda motor terlalu mendominasi jalan. Bila angkutan umum tertata rapi, ia memprediksi pengguna mobil dan sepeda motor akan berkurang.
"Ruang yang ditinggalkan pengguna kendaraan bermotor pribadi itu bisa dimanfaatkan oleh sepeda sehingga masalah kemacetan berkurang dan lingkungan semakin bersih," lanjutnya.
Meskipun demikian, sepeda dirasa sulit menjadi moda transportasi utama warga untuk bergerak di dalam kota. Pasalnya, kontur Kota Bandung yang berbukit-bukit memunculkan banyak tanjakan dan turunan. Kondisi itu dinilai menyulitkan pergerakan warga bila memakai sepeda sebagai moda transportasi utama.
Lewati permukiman
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung berencana membuat jalur khusus sepeda sepanjang 8.128 meter dengan estimasi biaya Rp 2,5 miliar. Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Iming Ahmad mengatakan, pembangunan jalur itu, antara lain, meliputi Jalan Diponegoro, Jalan Ganesha, Jalan Ir H Djuanda, Jalan Braga, Jalan Merdeka, dan Gedung Sate.
Pakar lingkungan dari Universitas Padjadjaran, Mubiar Purwasasmita, mengatakan, jalur sepeda akan lebih bermanfaat bila melintasi kawasan permukiman menuju perkantoran atau kampus. "Kurang fungsional jika jalur itu hanya melintasi area kantor dan pusat keramaian," katanya.
Namun, ia menyambut baik ajakan pemerintah dan berbagai pihak kepada masyarakat untuk kembali bersepeda. "Apalagi jika jalur sepeda yang akan dibangun melewati permukiman atau perumahan. Masyarakat akan semakin tergugah untuk bersepeda," ujarnya.
Mubiar mengusulkan agar kampus-kampus menganjurkan mahasiswa, terutama yang tempat tinggalnya relatif dekat, untuk memilih sepeda. Namun, hal itu juga harus didukung fasilitas, seperti tempat parkir.
Beberapa pesepeda menepis pendapat Kusbiantoro yang menganggap kontur tanjakan menyulitkan pesepeda. Haroko Hermawan, aktivis Bike to Work Bandung, menyatakan, bagi mereka yang terbiasa bersepeda ke kantor, tanjakan bukan problem lagi.
Menurut Haroko, sesuai dengan data Bike to Work, di Bandung tercatat 800 karyawan yang kerap bersepeda ke kantor. "Mereka pekerja kelompok menengah ke atas. Kalau ditambah dengan pekerja yang terpaksa bersepeda ke kantor, jumlahnya bisa ribuan orang. Jangan lupa, mereka tiap hari bertemu tanjakan," tuturnya.
Pada akhir pekan seperti Sabtu atau Minggu, lanjutnya, pesepeda Bandung juga giat melintasi jalur-jalur menantang, seperti Warung Bandrek, yang sarat tanjakan. "Saya pikir opini bahwa tanjakan di Bandung bikin sulit pesepeda layak dipertanyakan. Itu asumsi atau berdasar fakta?" katanya.
Ketua Bike to Work Indonesia Toto Sugito juga berpendapat, yang penting pemerintah membuat dulu jalur sepeda. Bagi Toto, tidak terlalu penting apakah jalur sepeda pelopor itu melewati permukiman atau tidak.
"Jalur sepeda itu ibarat undangan bagi warga untuk bersepeda. Saya yakin, kalau jalur sepeda sudah ada, mereka yang bersepeda akan bertambah banyak," ujarnya dalam sebuah diskusi belum lama ini.

BANDUNG, COMPASS - Plan special band making [of] bicycle [in] Town Bandung expected can be exploited by more people. So that really effective, mass transportation system, like publik transport, have to be corrected. " Publik transport remain to be especial capital in urban transportation system repair [of] like Bandung. Bicycle will be liked [by] the more people of if publik transport have been arranged better," expert word [of] transportation from Technological Institute [of] Bandung, Kusbiantoro, Sunday ( 9/5).
According to that professor planologi, citizen Bandung still shy at to cycle on [job/activity] for no room [in] joint streets. motorbike And car too predominate road;street. If/When publik transport arranged natty, he memprediksi motorbike and car consumer will decrease. " Room that left [by] a personal motor vehicle consumer can be exploited by bicycle so that the problem of jam decrease and clean environmental progressively," continue.
Nevertheless, bicycle felt difficult become especial moda transportation of citizen to make a move in town. Its section, hilly Town Bandung contour peep out many generation and zoom. That condition is assessed to complicate citizen movement of if/when hence bicycle as especial moda transportation.
Setlement Previous, Town Bandung berencana Government make special band [of] bicycle as long as 8.128 metre with estimation of[is expense of Rp 2,5 milliard. Lead On duty Construct Clan and the Town Bandung Iming Ahmad Irrigating tell, that band development, for example, covering Road;Street Diponegoro, Walke Ganesha, Walke Ir H Djuanda, Walke Braga, Walke to Independence, and the Sate Building.
Expert is menvironmental the than University Padjadjaran, Mubiar Purwasasmita, telling, bicycle band will be more be useful if/when getting through setlement area go to white colars or the campus. " Less functional if that band only getting through office area and center bustle," he/she said.
But, he greet governmental invitation goodness and various on the side of society to return to cycle. " More than anything else if bicycle band to be woke up by melewati housing or setlement. Society will progressively inspire to cycle," he said.
Mubiar propose campus to suggest student, especially which its residence relative near by, to chosen bicycle. But, that thing also have to be supported by facility, like place park. Some pesepeda parry opinion Kusbiantoro assuming zoom contour complicate pesepeda. Haroko Hermawan, activist Bike to Work Bandung, expressing, for the man who accustomed cycle to office, zoom [of] non problem again.
According to Haroko, as according to data Bike to Work, in Bandung noted by 800 frequent employees cycle to office. " They the middle group worker to to the. If added with worker which perforced to cycle to office, amount nya can thousands of people. Don'T forget, they every day meet zoom," he said.
By the end of week [of] like Sunday or Saturday, continue nya, impetous to pesepeda Bandung also get through band challange, like Booth Bandrek, what is loaded of zoom. " I think opinion that zoom in Bandung make difficult of questioned competent pesepeda. That the assumption or factual?" he/she said.
Chief Bike to Work Indonesia Toto Sugito also have a notion, what governmental important make first the bicycle band. To Toto, do not too important whether that exponent bicycle band is melewati setlement or do not " that Bicycle band is invitation supposing to citizen to cycle. I sure, if bicycle band of there are, them cycling will increase many," he said in a discussion not yet this old.

Analisis:
Menurut pendapat saya, saya setuju dengan adanya usulan akan segera dibangunya jalur transportasi khusus untuk kendaraan sepeda, karena dengan dibangunya jalur ini maka setidaknya ada pemecahan atau alternatif yang dihadapi oleh masyarakat ataupun pemerintah untuk mengatasi kemacetan khususnya di kota Bandung. Selain itu juga dengan menggunakan sepeda, kita dapat menghijaukan lingkungan karena sepeda tidak mengeluarkan asap atau polusi yang dapat mencemarkan lingkungan dan lingkungan akan semakin bersih.
Apabila jalur khusus sepeda sudah dilaksanakan, maka paling tidak para pekerja ataupun mahasiswa dan pelajar akan memilih alternatif ini untuk tidak terjebak oleh kemacetan khususnya di Bandung, apalagi pemerintah setempat berencana membangun jalur sepeda ini melewati area pemukiman dan itu dapat mengurangi kepadatan yang biasa terjadi di kawasan Bandung karena dapat melewati alternatif lain yang tidak mengalami kemacetan.
Selain itu berkendara sepeda juga dapat menyehatkan badan kita karena setiap kita berkendara sepeda maka kalori yang terdapat di tubuh kita akan terbakar secara alami dan itu berguna untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh kita dari penyakit. Dengan adanya jalur khusus sepeda diharapkan para pengguna jalan dapat memilih alternatif ini untuk mengatasi kemacetan dan melindungi bumi kita dari pemanasan global.

sumber:http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/10/11591938/benahi.sistem.transportasi.publik.

Tidak ada komentar: