Minggu, 21 Februari 2010

TIPS BELAJAR BAHASA INGGRIS SECARA MANDIRI # 1

Juga saya muat di http://hmc.web.id (belajar Bahasa Inggris lewat nasyid)

Mungkin diantara anda sekalian akan bertanya, Apa bisa belajar bahasa inggris secara mandiri (otodidak, tanpa mengkuti kursus bahasa secara khusus dan belajar dalam suatu institusi)?

Jawabnya adalah bisa!

Saya bisa mengatakan demikian karena saya secara pribadi telah membuktikannya dan juga saya menyaksikan sendiri beberapa orang di sekitar sayapun berhasil melakukan hal yang serupa. Bahkan saya mendapatkan tambahan bukti yang meyakinkan ketika saya tinggal di Jogja sekitar 3 tahun saat sebelum krisis moneter tahun 1997 ketika kunjungan wisatawan dari mancangara (yang berbahasa inggris) sangat banyak. Saya menyaksikan bahwa ternyata di sekitar Malioboro Jogjakarta banyak sekali anak-anak muda yang berjualan souvenir dan jadi “guide illegal” (karena tidak memiliki semacam lisensi / SIM dari dinas pariwisata) yang bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris dengan para wisatawan manca MESKIPUN mereka bulan sarjana jurusan bahasa inggris atau kursus bahasa inggris!

Baiklah saya tidak akan bertele-tele. Langsung saja saya memulai tips belajar bahasa inggris secara mandiri. Inilah beberapa kiatnya:

1. AMBaK (Apa Manfaatnya Bagi Ku?) : dalam bahasa yang lebih keren adalah – anda harus mempunyai visi yang jelas ketika hendak mempelajari bahasa inggris.

Wah apa pula visi itu?
Begini, untuk belajar apapun, anda HARUS MEMPUNYAI SUATU DORONGAN YANG KUAT. Artinya: UNTUK APA ANDA MEMPELAJARI HAL (BAHASA) ITU? Dari contoh yang saya kemukakan di atasa tentang pemuda jogja yang tinggal di daerah wisata, seperti malioboro. Mereka mempunyai dorongan yang sangat besar untuk belajar bahasa inggris. Dorongan tersebut berupa keinginan MENDAPATKAN UANG dengan menguasai bahasa inggris. Artinya jika mereka tidak bisa berbahasa inggris mereka tidak bisa menjual souvenir dan menjadi guide bagi turis.

Tidak harus uang hal bisa memotivasi anda.. banyak hal.. yang apa penting apa saja yang membuat anda termotivasi. Adik saya belajar bahasa inggris dengan motivasi agar dia bisa mendapatkan foto-foto dari pemain sepak bola eropa yang di belakangnya ada tanda tangan asli dari sang idola. Di rumah saya ada foto kiper timnas italia beberapa tahun lalu yaitu, Buffon – ada lagi Gianluca Pagliuca, dan sebagainya, semuanya asli dan ditandatangi. Adik saya mendapatkan itu semua dengan mengirim surat ke mereka dan tentu saja dengan berbahasa inggris. Nah itu contoh dari AMBaK dalam belajar bahasa inggris.

Sekarang apa AMBaK anda dalam belajar berbahsa Inggris?

2. Cari Hal yang menyenangkan!: Tidak ada satu metode yang pas dalam belajar bahasa inggris untuk semua orang. Orang boleh mengatakan metode A, B, C atau Z yang paling bagus, tetapi saya yakin dan banyak bukti bahwa banyak orang yang belajar dengan metode-metode tersebut merasa tidak berhasil. Artinya pendekatan belajar tiap orang TIDAK SAMA. Kalau anda memahami teori multiple Intelligence (MI) dan dasar-dasar quantum learning (QL) atau Neuro Lingustic Programming (NLP), anda pasti tahu hal itu. Bagi yang belum tahu saya akan ingin menjelaskan sedikit saja, untuk lebih jelasnya anda bisa cari di mbah Gugel, dengan kata kunci MI, QL atau NLP dengan modalitas (kecenderungan) belajar.

Singkatnya begini, menurut teori MI, semua orang cerdas. Ada cerdas musikal, bahasa (lingusitic), seni, fisikal dan seterusnya. Setiap orang yang mempunyai kecerdasan tertentu mempunyai kecenderungan belajar berebeda. Misalnya: orang yang mempunyai kecerdasan musikal, akan mudah sekali jika belajar menggunakan musik atau bahkan pelajaran itu dimasukkan dalam musik/nyanyian, contohnya anak-anak TK diajari sesuatu dengan cara bernyanyi.

Saya ingat ketika masih SMA dulu, saya dan dua orang temen saya suka berlomba-lomba mendengarkan Rick Dees Bulletin top 40 – tangga lagu mingguan lagu-lagu manca negara yang dipancarkan sebuah radio FM ternama di kota Surabaya dan Malang. Setiap sabtu sore atau minggu malam saya selalu “stay tune” di depan radio dan mendengarkan dan berburu lagu terbaru dan berusaha merekamnya di kaset yang sudah kami siapkan. Begitu dapat sebuah entri lagu baru yang asyik di dengar, maka saya selalu berusaha menuliskan liriknya – tentu untuk menuliskan lirik lagu berbahasa inggris saya harus memutar lagu itu berkali-kali. Selain itu saya harus mengecek lagi apakah arti dari setiap kata yang saya tulis, selanjutnya saya cek apakah kata-kata tersebut memang “masuk akal” secara susunan dan artinya. Hari Senin-nya saya dan temen saya mencoba untuk membandingkan hasil yang kami peroleh… puas rasanya bisa membuat transkrip lagu baru yang temen-temen lain belum tahu… untuk mencocokkannya kami biasanya menunggu dari temen yang beli kaset atau dari majalah-majalah remaja yang memuat lirik lagu teresbut. (jaman segitu belum ada internet lho.. di Malang jadinya ya harus bersabar lama untuk membuat crosscheck hasil transkrip lirik yang kami buat – kalau sekarang saya kira lebih mudah dengan adanya internet).

Selain membuat transkrip lagu, kami biasanya membuat parodi dari sebuah lagu yang terkenal. Biasanya sih untuk meledek teman tertentu kami membuat sebuah lagu tetep dengan syair bahasa inggris dengan nada yang sama Cuma isi syairnya saja yang berbeda- kami sesuaikan dengan keinginan kami (walau untuk urusan ledek-meledek ini saya sangat tidak menyarankan karena bisa membuat orang marah – he..he… tapi kalau untuk parodinya bolehlah)

Ketika kuliah, saya sudah tidak begitu suka mendengarkan dan berburu lagu-lagu terbaru, selain karena fasilitas tidak mendukung, radio lokal tidak ada yang menyiarkan acara yang sering saya dengarkan ketika SMA dulu. Yang jelas saya menemukan teman yang suka membuat parodi lagu-lagu. Tidak saja lagu bahasa inggris yang diubah liriknya tetapi lagu-lagu bahasa indonesiapun kami ubah liriknya ke dalam bahasa inggris meskipun artinya tidak sama persis dengan lagu aslinya.

Tidak hanya memparodikan lagu, saya juga memparodikan naskah-naskah drama pendek atau potongan dialog-dialog yang kami anggap menarik yang kami dapat di mata kuliah drama atau mata kuliah lainnya.
Selain membuat parodi, karena saya juga sangat suka menulis, maka saya membuat tulisan berupa puisi dan catatan harian dengan bahasa inggris dengan menggunakan kosa kata (frasa) terbaru yang kami dapat dari lagu atau di saat kuliah.

Dari kegiatan itu saya merasakan bahwa kemampuan berbahasa saya meningkat dan saya tidak perlu menghafalkan kosa kata secara khusus.



sumber:

http://hmcahyo.wordpress.com/2008/06/03/tips-belajar-bahasa-inggris-secara-mandiri-1/

Tips BELAJAR BAHASA INGGRIS SEDERHANA

Tips Sederhana Belajar Bahasa Inggris
Berikut ini adalah beberapa saran yang para pelajar bahasa Inggris (English learner) perlu lakukan untuk menyempurnakan ketrampilan bahasa Inggris mereka.
1. Study English regularly - Belajarlah bahasa Inggris secara teratur. Langkah pertama adalah mendengar. Kita harus mendengar kata-kata, kalimat atau pengucapan bahasa Inggris. Langkah kedua adalah mencoba mengetahui bagaimana mereka itu ditulis. Ketika kita telah mengetahuinya maka langkah ketiga adalah membaca. Kita perlu membaca kata-kata atau kalimat beberapa kali sampai pengucapan bahasa Inggris kita benar. Jika kita bisa membaca dengan baik maka langkah ke empat adalah menulis. Cobalah menulis kalimat atau kata-kata dengan ejaan yang benar.
2. Think in English. Ketika belajar bahasa Inggris, kita mendengar, berbicara atau membaca, dan menulis. Hal yang paling penting yang harus kita kuasai adalah berpikir dalam bahasa Inggris. Kelilingilah dirimu dengan bahasa Inggris termasuk pikiranmu. Dengan kata lain BERPIKIRLAH DALAM BAHASA INGGRIS. Ini kelihatannya aneh tetapi anda harus melakukan hal itu. Berapa orang berkata bahwa indikator untuk hal ini adalah ketika Anda tidur dan bermimpi dalam bahasa Inggris. Pagi berikutnya ketika Anda bangun, cobalah ingat apakah tadi malam Anda bermimpi dalam bahasa Inggris (Dream in English).
3. Practice your English. Praktekkan bahasa Inggris Anda denga
n siapa saja. anda bisa mempraktek berbicara bahasa Inggris dengan teman, guru, tetangga, atau teman kerja.
4. Read in English. Jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca cerpen, novel atau buku dalam Bahasa Inggris.
5. Write in English. Jika Anda serius dengan belajar. Mungkin Anda dapat mulai menulis dalam bahasa Inggris. Jika tidak yakin dengan ejaan bahasa Inggris tertentu lihatlah di kamus.
Belaja bahasa Inggris tidak akan berhasil hanya dalam satu malam saja. Ia membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika belajar bahasa Inggris secara teratur, hari demi hari, bahasa Inggris Anda akan semakin baik. Semoga berhasil.
Tips Sederhana Belajar Bahasa Inggris
Berikut ini adalah beberapa saran yang para pelajar bahasa Inggris (English learner) perlu lakukan untuk menyempurnakan ketrampilan bahasa Inggris mereka.
1. Study English regularly - Belajarlah bahasa Inggris secara teratur. Langkah pertama adalah mendengar. Kita harus mendengar kata-kata, kalimat atau pengucapan bahasa Inggris. Langkah kedua adalah mencoba mengetahui bagaimana mereka itu ditulis. Ketika kita telah mengetahuinya maka langkah ketiga adalah membaca. Kita perlu membaca kata-kata atau kalimat beberapa kali sampai pengucapan bahasa Inggris kita benar. Jika kita bisa membaca dengan baik maka langkah ke empat adalah menulis. Cobalah menulis kalimat atau kata-kata dengan ejaan yang benar.
2. Think in English. Ketika belajar bahasa Inggris, kita mendengar, berbicara atau membaca, dan menulis. Hal yang paling penting yang harus kita kuasai adalah berpikir dalam bahasa Inggris. Kelilingilah dirimu dengan bahasa Inggris termasuk pikiranmu. Dengan kata lain BERPIKIRLAH DALAM BAHASA INGGRIS. Ini kelihatannya aneh tetapi anda harus melakukan hal itu. Berapa orang berkata bahwa indikator untuk hal ini adalah ketika Anda tidur dan bermimpi dalam bahasa Inggris. Pagi berikutnya ketika Anda bangun, cobalah ingat apakah tadi malam Anda bermimpi dalam bahasa Inggris (Dream in English).
3. Practice your English. Praktekkan bahasa Inggris Anda denga
n siapa saja. anda bisa mempraktek berbicara bahasa Inggris dengan teman, guru, tetangga, atau teman kerja.
4. Read in English. Jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca cerpen, novel atau buku dalam Bahasa Inggris.
5. Write in English. Jika Anda serius dengan belajar. Mungkin Anda dapat mulai menulis dalam bahasa Inggris. Jika tidak yakin dengan ejaan bahasa Inggris tertentu lihatlah di kamus.
Belaja bahasa Inggris tidak akan berhasil hanya dalam satu malam saja. Ia membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Jika belajar bahasa Inggris secara teratur, hari demi hari, bahasa Inggris Anda akan semakin baik. Semoga berhasil.

sumber:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1895513-tips-belajar-bahasa-inggris-sederhana/

Bahasa Inggris itu Sederhana dan Mudah

Bagi sebagian orang, pelajaran bahasa Inggris nyaris sama horornya dengan matematika. Padahal bahasa ini adalah bahasa pengantar nomor satu dunia. Lalu bagaimana untuk mereka yang tidak menggeluti bidang bahasa tetapi paham betul kalau bahasa Inggris penting dan bisa menunjang karir mereka? Berikut sebuah tips mudah untuk belajar bahasa Inggris dengan sederhana.

Menceritakan Masa Lalu

Coba kita ambil satu contoh penggunaan bentuk waktu dalam Bahasa Inggris, atau biasa disebut Tenses.Katakan saja tadi malam anda menonton bioskop dengan teman-teman anda dan hari ini dikantor atau dikampus anda ingin menceritakan kembali betapa bagusnya film tersebut ke teman-teman yang lain. Kalau anda menceritakannya dalam Bahasa Indonesia tentu itu tidak akan terlalu sulit, keterangan-keterangan waktu seperti semalam atau tadi malam sudah cukup menerangkan kalau kejadian-kejadian tersebut sudah terjadi di waktu lampau.

Masalahnya adalah salah satu atau beberapa teman anda itu orang asing dan dia belum bisa berbahasa Indonesia. Disini anda ditantang untuk menceritakan kembali film tersebut dalam Bahasa Inggris. Sejatinya, anda tidak harus menceritakannya dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar, tetapi paling tidak si pendengar asing tersebut tahu kalau kejadiannya sudah lampau. Lalu bagaimana caranya?

* Kalimat Positif

Semua orang tahu konsepsi dasar penggunaan bentuk waktu lampau dalam bahasa Inggris, bahwa bentuk waktu ini digunakan untuk menjelaskan kejadian atau peristiwa yang berlangsung pada masa lampau. Atau dengan kata lain pada satu waktu tertentu di masa lalu, hal yang dibicarakan terjadi. Hal tersebut mulai dan berakhir di waktu lampau. Bahkan satu detik yang lalu merupakan waktu lampau.

Dalam bahasa Inggris salah satu penentu utama sebuah kalimat dalam bentuk lampau akan terlihat dari kata kerjanya atau Verb. Kata kerja tersebut harus dalam bentuk kata kerja II, verb II. Penentu lainnya adalah penggunaan keterangan waktu yang menunjukkan hal tersebut terjadi di waktu lampau, seperti yesterday, yesterday morning, yesterday afternoon, last week, last year, last month, last spring, last winter, a few minutes ago, two years ago, five minutes ago, three days ago, one year ago, dan lain-lain.

Lalu bagaimana dengan struktur kalimatnya? Untuk kalimat positif, strukturnya adalah:

Subject + Verb II + Object

Setelah Object bisa ditambahkan keterangan waktu untuk melengkapi, seperti contoh:

I watched movie last night.

Dari contoh diatas bisa dilihat I sebagai Subject, watched sebagai Verb II, movie sebagai Object dan last night sebagai keterangan waktu atau Adverb of time.

Contoh lainnya adalah:
I was sad last night.

Dari contoh diatas tidak ada kata kerja II kita temukan. Dalam kalimat seperti ini, jika tidak menggunakan kata kerja, kita menggunakan was atau were, bagaimana was digunakan dan bagaimana were digunakan tergantung pada Subjectnya. Was digunakan apabila subjektnya I, He, She dan It. Sedangkan were digunakan apabila subjetnya You, We dan They, seperti contoh-contoh berikut:

They were there last Tuesday.
She was late last Tuesday.


* Kalimat Negatif

Kemudian bagaimana kalau anda ingin mengatakan hal atau sesuatu yang bersifat negatif? Coba lihat contoh-contoh berikut:

He didn’t go to the movie last night.
I didn’t sleep well last night.

Dari kedua contoh diatas kita dapati penggunaan kata kerja tidak seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk menjelaskan waktu lampau kata kerjanya harus dalam bentuk II, tetapi yang ada pada kalimat diatas kata kerja go tidak berubah menjadi went dan kata kerja sleep tidak berubah menjadi slept.

Hal ini dikarenakan untuk menjelaskan kalimat negatif dalam waktu lampau sudah digunakan did + not, maka kata kerjanya tetap dalam bentuk I, Verb I. Maka struktur kalimatnya sebagai berikut:

Subject + didn’t + Verb I + Object
Contoh-contoh lainnya seperti:

They didn’t come yesterday.
We didn’t see action movie last night.

Lalu bagaimana dengan kalimat-kalimat yang tidak menggunakan kata kerja? Misalkan, seperti contoh yang sudah ada diatas:

I was sad last night.
They were there last Tuesday.

Kedua kalimat tersebut dalam bentuk positif, untuk merubahnya menjadi negatif kita hanya perlu menambahkan not setelah was atau were:

I wasn’t sad last night.
They weren’t there last Tuesday.

Penggunaan was + not biasa disingkat menjadi wasn’t, sama halnya untuk were + not menjadi weren’t. Dengan demikian, struktur untuk kalimat negatif yang tidak menggunakan kata kerja sebagai berikut:

Subject + was not / were not + …


* Kalimat Tanya

Kemudian bagaimana untuk kalimat tanya? Contohnya:

Did you see Alex yesterday?

Contoh diatas merupakan kalimat negatif yang sederhana, dengan struktur bisa dituliskan:

Did + Subject + Verb I + Object

Bentuk kalimat diatas akan membutuhkan jawaban Ya atau Tidak, seperti contoh-contoh berikut:

Did he go to the bus station?
Did Harry work late last night?

Kemudian ada bentuk kalimat yang membutuhkan jawaban informasi akan sesuatu hal, seperti:

What did you do last night?
Where did you watch the movie?

Kedua kalimat tanya diatas membutuhkan jawaban yang menjelaskan sesuatu hal kepada penanyanya, hal ini ditunjukkan dengan penggunaan kata tanya atau wh-question / question word, seperti: What, Where, When, Why, Who dan How, yang kemudian diikuti dengan did:

What/Where/When/Why/Who/How + did + Subject + Verb I + Object

Contoh lainnya:

Who did you drive home?
When did she arrive?
How much money did you spend last night?

Lalu bagaimana jika tidak menggunakan did melainkan kata tanya saja? Jawabannya adalah kata kerjanya berubah menjadi bentuk II, verb II, seperti contoh:

Who told you that?
What woke you up last night?
Who cried last night?

Ketiga kalimat diatas tidak ada yang menggunakan did, maka kata kerja mereka dalam bentuk II; tell berubah menjadi told, wake berubah menjadi woke dan cry berubah menjadi cried. Strukturnya sebagai berikut:

What/Where/When/Why/Who/How + Verb II + …

Bentuk kalimat berikutnya adalah dengan menggunakan was atau were, contohnya:

Was I there yesterday?
Was he busy last night?

Kalimat-kalimat diatas tidak terdapat kata kerja didalamnya, maka was atau were digunakan. Maka strukturnya:

Was / Were + Subject + …

Bagian terakhir dari bentuk kalimat masa lampau ini adalah penggunaan was atau were bersama-sama dengan kata tanya, strukturnya sebagai berikut:

What/Where/When/Why/Who/How + was / were + Subject + …

Contohnya:

Where were you last night?
Who was in the park?


* Kata Kerja Beraturan vs. Kata Kerja Tidak Beraturan

Kata kerja beraturan atau biasa disebut Regular Verb adalah kata kerja dalam bahasa Inggris yang pembentukkan lampaunya tinggal ditambahkan akhiran –ed, seperti: help menjadi helped, play menjadi played, erase menjadi erased dan lain-lain.

Sedangkan kata kerja tidak beraturan atau Irregular Verb adalah kata kerja dalam bahasa Inggris yang pembentukkan lampaunya tidak bisa ditambahkan akhiran –ed, melainkan kata tersebut berubah, seperti: come menjadi came, eat menjadi ate, sit menjadi sat dan lain-lain.

Diharapkan sekarang anda mau mencoba menceritakan betapa bagusnya film tadi malam dalam bahasa Inggris, tidak perlu dengan bahasa Inggris yang sempurna, tetapi setidaknya pendengar anda mengerti kalau cerita tersebut sudah lewat, maka anda sudah menerapkan Simple Past Tense dalam percakapan anda, salah satu tata bahasa, Grammar, dalam bahasa Inggris.

sumber:
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Bahasa%20Inggris%20itu%20Sederhana%20dan%20Mudah&&nomorurut_artikel=111

Kisah Penggunaan Bahasa Inggris di Sekolah

KOMPAS 14 Jul 2009. Penulis: ANT.

Tidak sedikit rakyat Malaysia bicara bahasa Inggris sehari-hari, baik di rumah, di kereta, kedai makan, di kantor apalagi di sekolah, kampus dan kantor. Banyak juga yang berbicara campur-campur bahasa Inggris dengan bahasa Melayu.

Beberapa CEO atau Dirut BUMN Malaysia seperti Petronas, MAS (Malaysian Airlines), Sime Darby, dan juga CEO perusahaan swasta Malaysia dalam jumpa pers selalu menggunakan bahasa Inggris. Jarang gunakan bahasa Melayu.

Media massa yang oplahnya tertinggi di Malaysia juga dalam bahasa Inggris yakni The Star. Mayoritas media massa di Malaysia, baik media nasional, ekonomi dan hiburan gunakan bahasa Inggris.

Penggunaan bahasa Inggris semakin menonjol di Malaysia sejak PM Mahathir mengeluarkan kebijakan pendidikan menjadikan bahasa Inggris sebagai pengantar dalam pelajaran matematika dan IPA (ilmu pengetahuan alam) mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah umum (SMU), sejak tahun 2003.

“Alasannya, agar rakyat Malaysia lebih cepat menguasai ilmu pengetahuan alam dan matematika karena buku-bukunya, istilah dan konsep gunakan bahasa Inggris,” kata Mahathir saat itu.

Namun wakil PM Malaysia sekaligus menteri pendidikan Muhyiddin Yassin, Rabu (8/7) memutuskan mencabut kembali kebijakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah, mulai berlaku penuh tahun 2012 atau tiga tahun mendatang.

Mulai tahun 2012, untuk pelajaran matematika dan IPA akan gunakan bahasa Melayu di sekolah dasar dan menengah, dan menggunakan bahasa China dan Tamil di sekolah dasar berbahasa China dan Tamil.

Di Malaysia, ada tiga jenis sekolah dasar yakni sekolah dasar negeri umum gunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, sekolah dasar negeri (milik pemerintah) China gunakan bahasa ibunda China sebagai bahasa pengantar, dan sekolah dasar negeri Tamil gunakan bahasa Tamil sebagai pengantar. Namun begitu, pelajar Melayu boleh masuk di sekolah dasar berbahasa Tamil dan Cina, begitu juga sebaliknya.

Alasannya pencabutan bahasa Inggris oleh menteri pendidikan saat ini ialah, penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pelajaran matematika dan IPA sejak SD hingga SMU ternyata semakin membuat murid enggan mendalami pelajaran matematika dan IPA, bahkan terbukti membuat nilai-nilai mereka anjlok.

Muhyiddin mengaku keputusan itu diambil setelah mendengar berbagai masukan, baik dari guru, persatuan komite sekolah, termasuk mantan PM Mahathir pun dimintai masukannya.

Selain itu, kebijakan penggunaan bahasa Inggris juga ditentang oleh organisasi sastrawan, ahli bahasa dan oposisi, seperti Gabungan Persatuan Penulis Nasional Malaysia (Gapena), Persatuan Sejarah Malaysia, Jabatan Kebudayaan dan Keseniaan Negara dan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Mereka menilai penggunaan bahasa Inggris itu telah membunuh bahasa ibunda, bahasa kenegaraan, yakni bahasa Melayu.

Berbagai demontrasi di jalan raya beberapa kali digelar hingga puncaknya adalah demontrasi besar-besaran pada 7 Maret 2009 yang melibatkan ribuan orang turun ke jalan, yang terpaksa dibubarkan polisi dengan gunakan gas air mata.

Hasil Kajian

Tahun 2008 dilakukan suatu kajian oleh tujuh universitas di Malaysia untuk meneliti dampak penggunaan bahasa Inggris itu. Hasilnya, hanya sukses meningkatkan empat persen penguasaan bahasa Inggris di kalangan pelajar, namun sebaliknya mengurangkan minat pelajar untuk belajar matematika dan IPA.

Menurut kajian 53 pakar bahasa, kebijakan gunakan bahasa Inggris, menimbulkan kerugian berganda kepada kepada murid, terutama kepada 75 persen murid yang tergolong biasa (standar) dan lemah dalam tiga mata pelajaran bahasa Inggeris, IPA dan matematika.

“Kebijakan itu telah dan akan membunuh minat, semangat dan gairah murid-murid untuk belajar IPA dan Matematik sejak di sekolah dasar” kata eksekutif Pembina Abdul Raof Hussin yang melakukan kajian dengan tujuh universitas di Malaysia.

Kajian itu dilakukan Juni – Desember tahun 2008 dengan 15.089 sampel pelajar dari berbagai sekolah dan berbagai kota dan desa dan 553 guru.

Sebanyak 5.595 sampel pelajar kelas 5 dari 56 sekolah dasar, prestasinya ternyata makin merosot pada mata pelajaran matematika dan IPA ketika di kelas 6 akibat penggunaan bahasa Inggris.

Kajian itu mendapatkan, kemerosotan terjadi akibat kegagalan pelajar memahami konsep IPA dan matematika karena tidak mampu berinteraksi dengan guru atau murid lain menggunakan bahasa Inggeris.

Intinya, kajian itu meminta agar penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran matematika dan IPA, mulai dari SD hingga SMU, dihentikan karena lebih banyak dampak negatifnya daripada positifnya.

Atas desakan itu, menteri pendidikan sekaligus wakil PM Muhyiddin Yassin mengumumkan pencabutan kebijakan itu dan mulai berlaku tahun 2012.

Menolak

Kebijakan pencabutan itu sudah jelas membuat ?berang? mantan PM Mahathir. Ia mengatakan, keputusan penggunaan bahasa Inggris itu didukung oleh majelis tinggi UMNO di mana saat itu Najib Tun Razak dan Muhyiddin Yassin juga ikut mendukung kebijakan itu. Kini malah menolaknya.

Mahathir langsung memberikan komentar, “100 hari pertama pemerintahan PM Najib yang jatuh, Sabtu, 11 Juli 2009 lebih banyak negatif daripada positifnya.”

Yang menolak kebijakan menteri pendidikan Muhyiddin bukan hanya Mahathir tapi juga sastrawan negara Abdul Samad Said, Dr Hassan Ahmad dan oposisi. Sastrawan negara A Samad melihat kebijakan pencabutan penggunaan bahasa Inggris mulai tahun 2010 bukanlah suatu pencabutan melainkan hanya penangguhan saja.

“Kebijakan itu hanya untuk gula-gula agar BN (barisan nasional) dan UMNO menang pada Pemilu kecil di distrik Manek Urai, negara bagian Kelantan, dalam waktu dekat ini dan juga Pemilu ke-13 nanti,” katanya.

Mengapa penerapan pencabutan mesti menunggu tiga tahun lagi, mengapa Mahathir menerapkan kebijakan penggunaan bahasa Inggris hanya perlu enam bulan. Setelah diumumkan enam bulan kemudian diterapkan.

Sastrawan negara A Samad, Dr Hassan Ahmad dan oposisi melihat pencabutan penggunaan bahasa Inggris telah dipolitikan demi kepentingan sesaat UMNO dan BN. Oleh karena itu, mereka akan menggelar lagi demontrasi besar-besaran pada 1 Agustus 2009.

Dalam websitenya, partai oposisi PAS (partai Islam SeMalaysia), sudah mengumumkan akan gelar demontrasi besar-besaran lagi karena upaya perundingan sudah buntu dan menempuh jalan baik-baik untuk mencabut kebijakan bahasa Inggris tidak efektif.

Namun, kalangan oposisi minta agar demontrasi besar-besaran agar pencabutan penggunaan bahasa Inggris pada tahun ajaran pendidikan 2010 disatukan dengan isu penolakan ISA (internal security act).


sumber:
http://rubrikbahasa.wordpress.com/2009/07/14/kisah-penggunaan-bahasa-inggris-di-sekolah/

Peran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Dalam Pendidikan Bilingual

Tampaknya sudah menjadi tuntutan abad-21 bahwa kemampuan berbahasa Inggris seseorang sangat penting. Hal ini membuat orang tua sangat antusias memaksimalkan kemampuan bahasa Inggris anak sedini mungkin, terutama di sekolah. Ditambah lagi munculnya berbagai sekolah bilingual yang menawarkan program berbahasa inggris dalam seluruh pengajarannya.

Fenomena berbahasa Inggris di sekolah ini kemudian membuat Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu dan bahasa pertama terabaikan, tidak hanya oleh pihak sekolah, tetapi juga oleh orang tua. Jika demikian, apakah program pendidikan bilingual yang ada saat ini sudah benar? Apakah Bahasa Inggris lebih penting daripada Bahasa Indonesia?

Subtractive dan Additive Program. Menurut Dr. David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr. Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat, ada dua tipe program bilingual, subtractive dan additive program. Substractive programs adalah program pendidikan di mana semua instruksi disampaikan dalam bahasa Inggris. Penggunaan bahasa pertama digantikan sepenuhnya oleh Bahasa Inggris. Kebanyakan sekolah-sekolah bilingual di Indonesia menerapkan program ini.

Sementara pada additive programs, proses pembelajaran dilakukan dalam bahasa pertama anak maupun bahasa asing. Fokusnya adalah mengembangkan keterampilan berbahasa akademik anak, baik itu dalam Bahasa Inggris dan juga Bahasa Indonesia. Dengan demikian, anak bukan hanya didorong untuk menguasai Bahasa Inggris dengan baik, tetapi juga menguatkan kemampuan berbahasa Indonesia.

Sama Pentingnya. Risiko dari program substractive adalah keterampilan berbahasa pertama anak menjadi berkurang. Tidak hanya itu, perkembangan akademik anak pun tetap di bawah standar, meskipun penguasaan Bahasa Inggrisnya bagus. Anak tidak menguasai keterampilan berbahasa secara akademik dalam bahasa pertamanya.

Padahal menurut Freeman, bahasa pertama penting untuk membentuk konsep, terutama dalam hal akademik. Jika anak sudah paham konsep, maka anak akan lebih mudah belajar bahasa asing. Anak tinggal mentransfer konsep tersebut ke dalam bahasa asing.

Freeman juga menjelaskan riset dari Thomas&Collier tahun 1997 terhadap pelajar di Amerika Serikat. Hasil riset tersebut menunjukkan anak-anak yang belajar dengan program pendidikan additive memiliki tingkat akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lain yang mengikuti program substractive. Tingkat akademik ini pun berjalan seimbang, baik dengan menggunakan bahasa pertama maupun bahasa asing.

Pada awal pendidikan, anak dengan program substractive memang menunjukkan kemampuan yang 'lebih', namun ketika anak memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, kemampuan akademiknya pun menurun. Hal ini dikarenakan konsep akademik yang dimiliki anak dengan program substractive tidak sekuat anak dengan program additive. Menurut suami-istri Freeman, anak hanya butuh waktu dua tahun untuk belajar social language atau bahasa percakapan sehari-hari, sedangkan untuk academic language atau kemampuan bahasa akademik (kemampuan anak membaca, menulis, berpikir dan memahami sesuatu), anak membutuhkan waktu 4 – 9 tahun untuk belajar.
Baca juga: "Bilingual Tidak Efektif, Dual Language Solusinya"
"Mengajarkan Bahasa Inggris Sejak Balita?"
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/Keluarga/peran.bahasa.inggris.dan.bahasa.indonesia.dalam.pendidikan.bilingual/001/007/260/3

Selasa, 16 Februari 2010

Sulitnya bahasa inggris bagi siswa

Bahasa jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki tiga pengertian yaitu; "(1) sistem lambang bunyi berartikulasi yg bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; (2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah, dsb); (3) percakapan (perkataan) yg baik; sopan santun; tingkah laku yg baik;" (Kamus Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Dari pengertian itu jelas, bahwa bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi. Dua orang atau lebih akan mampu menyampaikan apa yang ada dalam pikiran atau perasaan mereka dengan mudah jika disampaikan dengan bahasa. Tetapi walaupun mereka bisa menggunakan bahasa, bukan berarti bisa saling berkomunikasi dengan baik, karena jenis bahasa, tata bahasa, nada, intonasi dan lain sebagainya juga sangat mempengaruhi komunikasi.
Perkembangan dan penguasaan teknologi telah memaksa kesepakatan internasional untuk menggunakan satu bahasa baku yang berlaku dinegara manapun, yaitu Bahasa Inggris. Hampir disetiap negara dibelahan bumi ini sepertinya menyepakati bahwa bahasa internasional yang berlaku adalah Bahasa Inggris. Hal inilah yang justru menjadi fenomena bangsa Indonesia, dimana bahasa Inggris masuk dalam jajaran pelajaran yang ternyata tidak disukai oleh sebagian besar siswa dari mulai tingkat SD sampai tingkat perguruan tinggi. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa mereka (siswa) sebenarnya ingin (berniat) menguasai bahasa Inggris, tetapi kemudian muncul permasalahan-permasalahan yang justru membuat mereka malas untuk belajar lebih tekun lagi dengan pelajaran bahasa Inggris. Ada beberapa hal yang menghambat keinginan para siswa untuk belajar bahasa Inggris, diantaranya:
  1. Pemikiran yang terlalu sederhana (lebih rendah dari sederhana) tentang bahasa Inggris, karena bahasa Inggris bukanlah bahasa ibu (mother tongue) sehingga mereka (siswa) merasa tidak telalu berminat untuk mempelajari lebih jauh bahasa Inggris.
  2. Kurangnya penekanan penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa Inggris bagaikan air diatas daun talas, sekarang belajar besok lupa.
  3. Pemikiran mereka (siswa) belum mampu menjangkau jauh kedepan tentang perlunya menguasai bahasa Inggris di suatu hari. Generasi sekarang adalah generasi dengan pemikiran instan, apa yang dipelajari hari ini (inginnya) dirasakan hari ini pula.
  4. Lingkungan yang kurang mendukung dalam penguasaan bahasa Inggris. Jarang (sedikit) disuatu sekolah atau masyarakat terjadi pembicaraan yang "ngaco" dalam bahasa campuran (sebagian Inggris, sebagian Indonesia, sebagian Daerah) antar siswa. Padahal ini merupakan salah satu cara termudah untuk membiasakan penggunaan bahasa Inggris dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Tidak terasa tapi pasti penguasaan kosa kata akan bertambah setiap harinya.
  5. Pemikiran dan penerapan yang salah bahwa bahasa Inggris mutlak hanya digunakan pada saat pelajaran Bahasa Inggris saja, diluar pelajaran tersebut tidak perlu!
  6. Guru Bahasa Inggris yang kurang kompeten baik dari segi pengalaman penggunaan bahasa, kemampuan penguasaan bahasa, pemahaman dan penguasaan lingkungan (keadaan) kelas, penekanan pentingnya penguasaan bahasa dan penguasaan emosi anak didiknya. Hal ini seperti mudah dalam penjabaran kalimat tapi sulit dalam penjabaran tindakan. Hal paling sederhana adalah masalah kebiasaan dan kemudahan sepihak guru (hanya mencari kemudahan dalam mengajar).
Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mempengaruhi (minimal) kemauan anak didik untuk belajar bahasa Inggris. Silahkan telaah dan tambahkan sendiri...
Hal ini mengingatkan pada seorang teman yang sangat profesional dalam pendidikan bahasa Inggris, "hal yang pertama harus di lakukan oleh seorang guru bahasa adalah sentuhlah emosinya sehingga akan muncul dalam pemikiran mereka keinginan yang kuat untuk belajar bahasa Inggris, setelah itu guru hanya perlu membantu memberikan sedikit kunci pembuka, motivasi dan sentuhan emosional kepada siswa. Sehingga mereka tidak terbersit sedikit pun untuk meninggalkan atau melupakan bahasa Inggris dalam waktu sedetik pun di kehidupan sehari-harinya. Jika kita mampu melakukan hal itu maka 50% keberhasilan penguasaan bahasa Inggris sudah dapat dipastikan."
Guru bahasa Inggris selayaknya adalah motivator untuk guru yang lain pula dalam memberikan sedikit wawasan penggunaan bahasa, atau memicu guru lain dalam penggunaan bahasa Inggris didalam kelas ataupun diluar kelas. Hal ini bertujuan untuk tidak memberikan celah sedikitpun kepada anak, sehinga mereka selalu terpacu mempelajari bahasa Inggris. Jangan sampai kejadian-kejadian aneh dan lucu terjadi dalam lingkungan lebih luas seperti cerita dibawah ini...

Judul ceritanya : OPEN
Dalam lingkungan perkotaan BANK adalah hal yang biasa ditemukan, bahkan hampir sebagian masyarakat kota menggunakan BANK sebagai sarana simpan pinjam uang. Tetapi tidak begitu dengan masyarakat pedesaan, mereka justru cenderung menghindari BANK. Hingga suatu hari adalah seorang pemuda pedesaan yang berencana mengadu nasib dikota.
Pemuda ini dalam masa keheranan dengan keadaan kota yang sangat jauh berbeda dengan keadaan didesanya. Dia berjalan-jalan dipusat kota untuk melihat-lihat keadaan, hingga berhentilah mata pemuda ini pada suatu gedung yang ramai dikunjungi orang yaitu BANK. Kemudian berjalan dalam keheranan pemuda desa mendekati gedung tersebut, belum juga berhenti heran di otaknya, tiba-tiba dia melihat tulisan besar digagang pintu gedung bertuliskan OPEN. Dalam hati dia berkata "Orang kota tidak ada kerjaan, membuat OPEN sebesar ini. Sebesar dan sebanyak apa bolu yang bisa dibuat di OPEN tersebut? Hmmmmmm...." Tidak lama kemudian seseorang bergegas masuk kedalam BANK. Maka dengan reflek layaknya Bruce Lee pemuda tersebut menarik tangan orang yang akan masuk ke BANK itu sambil berkata "Pak! Pak! Jangan masuk kedalam OPEN itu, panas pak...!" Orang tadi hanya tersenyum keheranan dan langsung masuk kedalam BANK. "Wah hebat orang itu tadi, berani masuk kedalam OPEN" Gumam pemuda desa sambil tetap saja keheranan. Sesaat kemudian keluarlah seseorang yang kebetulan keturunan Afrika (Negro). "Tuh kan....!!! Kataku bagaimana tadi!!! Jangan masuk ke OPEN, ya jadi beginilah pak! Anda menjadi gosongkan!!!" Ujar pemuda desa dengan semangat 45-nya menyalahkan orang negro yang baru keluar dari BANK...

sumber : http://dedehendriono.blogspot.com/2010/01/sulitnya-bahasa-inggris-bagi-siswa.html